PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH
UNTUK TATA GUNA LAHAN
Konsep Dasar Tata Guna Lahan
Tata Guna Lahan
Pengertian Tata Guna Lahan adalah wujud dalam ruang di alam mengenai bagaimana penggunaanlahan tertata, baik secara alami maupun direncanakan. enekanan terhadap kata “perencanaan” adalah adanya intervensi, baik dari sisi kebijakan yang diperkuat oleh pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun aktivitas sosial ekonomi yang terorganisasi secara baik. Di sinilah prinsip dan teknik penataan dan zonasi itu diperlukan, melalui pertimbangan efisiensi, ekuitas (equity), dan keberkelanjutan (sustainability).
Dari Penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian Tata Guna Lahan adalah aktivitas penilaian secara sistematis terhadap potensi lahan dalam rangka untuk memilih, mengadopsi, dan menentukan pilihan penggunaan lahan terbaik dalam ruang berdasarkan potensi dan kondisi biofisik, ekonomi dan sosial untuk meningkatkan produktivitas dan ekuitas, dan menjaga kelestarian lingkungan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Tata Guna Lahan
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam tata guna lahan. Faktor – faktor tersebut adalah sebagai berikut:
- Faktor fisik
- Faktor biologis
- Faktor ekonomi
Faktor pertimbangan ekonomi erat
kaitannya dengan dengan ciri keuntungan, keadaan pasar, dan transportasi. Tata
guna lahan sangat mempertimbangkan faktor ini. Hal ini erat kaitanya dengan
tujuan tata guna lahan adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi dapat
disimpulkan bahwa manusia tidak akan memanfaatkan ketersediaan yang ada apabila
tidak memberikan keuntungan.
- Faktor institusi
Faktor institusi dicirikan oleh
hukum pertahanan, keadaan politik, keadaan sosial, dan secara administrasi dapat
digunakan. Kita mengetahui bahwa ada beberapa lahan yang tidak boleh
dimanfaatkan dan digunakan untuk kepentingan penduduk. Hal ini erat kaitannya
dengan undang – undang yang telah dibuat. Sebagai contoh adalah lahan area yang
digunakan sebagai wilayah hutan lindung, daerah resapan air dan area lahan yang
bersejarah tidak boleh dimanfaatkan oleh penduduk.
Klasifikasi Tata Guna Lahan
Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) telah menyusun sistem klasifikasi penggunaan lahan dan penutup lahan sebagai acuan dalam klasifikasi data pengindraan jauh yang dilaporkan dalam USGS Professional Paper. Sistem klasifikasi penggunaan lahan dan penutup lahan USGS disusun berdasarkan kriteria berikut:
- Tingkat ketelitian interpretasi minimum dengan menggunakan pengindraan jauh tidak kurang dari 85 persen.
- Ketelitian interpretasi untuk beberapa kategori kurang lebih sama.
- Hasil yang diulang dapat diperoleh dari penafsir yang satu ke penafsir yang lain dan dari satu saat pengindraan ke saat yang lain.
- Sistem klasifikasi dapat diterapkan untuk daerah yang luas.
- Kategorisasi memungkinkan penggunaan lahan ditafsir dari tipe penutup lahannya.
- Sistem klasifikasi dapat digunakan dengan data pengindraan jauh yang diperoleh pada waktu yang berbeda.
- Kategori dapat diperinci ke dalam subkategori lebih rinci yang diperoleh dari citra skala besar atau survei lapangan.
- Pengelompokan kategori dapat dilakukan dengan baik
- Dimungkinkan dapat membandingkan dengan data penggunaan lahan dan penutupan lahan pada masa mendatang.
- Jika memungkinkan, lahan multiguna dapat dikenali dengan baik. Hasil sistem klasifikasi penggunaan lahan dan penutup lahan USGS untuk digunakan dengan data pengindraan jauh ditunjukan tabel berikut ini:
No |
Tingkat I |
Tingkat 2 |
|
Perkotaan atau lahan bangunan |
- Perdagangan dan jasa - Transportasi, komunikasi, dan umum - Industri dan perdagangan - Perkotaan
campuran atau lahan bangunan - Lahan bangunan lainnya |
2. |
Lahan pertanian |
- Tanaman semusim dan padang rumput - Daerah buah-buahan dan tanaman hias - Tempat pengembangan terkurung - Lahan pertanian |
|
Lahan peternakan |
- Lahan tanaman obat - Lahan peternakan semak dan belukar - Lahan peternakan campuran |
|
Lahan hutan |
- Lahan hutan gugur daun musiman - Lahan hutan yang selalu hijau - Lahan hutan campuran |
|
Lahan air |
- Sungai dan kanal - Danau - Waduk - Teluk dan muara |
|
Lahan basah |
- Lahan hutan basah - Lahan basah bukan hutan |
|
Lahan gundul |
- Dataran garam kering - Gisik - Daerah berpasir selain gisik - Batuan singkapan gundul - Pertambangan - Daerah peralihan - Lahan gundul campuran |
|
Padang lumut |
- Padang lumut semak dan belukar - Padang lumut tanaman obat - Padang lumut lahan gundul - Padang lumut basah - Padang lumut campuran |
|
Es/salju abadi pemukiman |
- Lapangan salju abadi - Glasier |
Unsur-Unsur Interpretasi Citra Penginderaan Jauh Terkait Tata Guna Lahan
- Rona
Rona, adalah tingkat
kecerahan/kegelapan suatu obyek yang terdapat pada citra. Air laut memantulakn
rona gelap sedangkan pasir memantukan rona terang.
- Warna
Warna, adalah wujud tampak mata
dengan menggunakan spektrum sempit, lebih sempit dari spektrum tampak. Misalnya
warna coklat kekuningan pada air menandakan air tersebut keruh.
- Bentuk
Bentuk, merupakan variabel
kualitatif yang mencerminkan konfigurasi atau kerangka obyek. Bentuk merupakan
atribut yang jelas dan khas sehingga banyak obyek-obyek di permukaan bumi dapat
langsung dikenali pada saat interpretasi citra melalui unsur bentuk saja.
- Ukuran
Ukuran, adalah atribut obyek yang
meliputi jarak, luas, volume, ketinggian tempat dan kemiringan lereng. Ukuran
merupakan faktor pengenal yang dapat digunakan untuk membedakan obyek-obyek
sejenis yang terdapat pada foto udara sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran
sangat mencirikan suatu obyek.
- Tekstur
Tekstur, sering dinyatakan dengan
kasar, sedang, dan halus. Contohnya pohon besar memiliki tekstur kasar,
perkebunan sedang dan tanah kosong memiliki tekstur halus.
- Pola
Pola atau susunan keruangan
merupakan ciri yang menandai bagi banyak objek bentukan manusia dan bagi
beberapa objek alamiah. Contoh aliran sungai di daerah pegunungan memiliki pola
aliran radial sentrifugal.
- Bayangan
Bayangan, bersifat menyembunyikan
detail atau obyek yang berada di daerah gelap. Obyek atau gejala yang terletak
di daerah bayangan biasanya hanya tampak samar-samar atau bahkan tidak tampak
sama sekali. Meskipun bayangan membatasi gambaran penuh suatu obyek pada foto
udara, kadang justru menjadi kunci penting dalam interpretasi terutama untuk
mengenali suatu obyek yang justru kelihatan lebih tampak/jelas dengan melihat
bayangannya.
- Situs
Situs adalah tempat kedudukan
suatu obyek dengan obyek lain di sekitarnya. Situs bukan merupakan ciri obyek
secara langsung tetapi dalam kaitannya dengan lingkungan sekitar. Contohnya pola pemukiman yang memanjang
sejajar dengan jalan.
- Asosiasi
Asosiasi diartikan sebagai
keterkaitan antara obyek satu dengan obyek lain. Adanya keterkaitan itu, maka
terlihatnya suatu obyek sering merupakan petunjuk bagi obyek lain. Contohnya
stasiun kereta berasosiasi dengan rel kereta di sekitarnya.
Penginderaan Jauh untuk Kajian Tata Guna Lahan
Pengindraan jauh kaitannya dengan
tata guna lahan salah satunya dalam bentuk inventarisasi penggunaan lahan.
Inventarisasi penggunaan lahan penting dilakukan untuk mengetahui apakah
pemetaan lahan yang dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai dengan potensi
ataupun daya dukungnya. Contoh inventarisasi citra penginderaan jauh dalam
penggunaan lahan seperti inventarisasi lahan pertanian, perkebunan, permukiman,
kehutanan, pertambangan, industri, pertokoan, pusat perbelanjaan, perbankan,
perkantoran, ruang terbuka hijau, dll yang dapat dilakukan dengan menggunakan
kunci interpretasi citra.
Setelah itu citra penginderaan
jauh dapat diolah dengan SIG untuk menampilkan peta penggunaan lahan yang akan
digunakan lebih lanjut oleh para pengambil kebijakan. SIG memiliki banyak
keunggulan dalam pengolahan ini karena data dapat dikelola dalam format yang
jelas, biaya lebih murah daripada harus survei lapangan, pemanggilan data cepat
dan dapat diubah dengan cepat, data spasial dan non spasial dapat dikelola
bersama, analisa data dan perubahan dapat dilakukan secara efisien, dapat untuk
perancangan secara cepat dan tepat.
Setelah selesai dilakukan
pengolahan, maka langkah selanjutnya adalah dilakukan layout agar
informasi-informasi yang ada didalamnya lebih mudah dipahami. Berikut adalah
contoh peta penggunaan lahan yang sudah siap digunakan.
0 Komentar