Aspek Penyebab Kemacetan
Kemacetan lalu lintas bisa disebabkan oleh beberapa aspek. Ada beberapa aspek penting yang mempengaruhi kemacetan lalu lintas, yaitu:
1) Tipe lingkungan jalan atau penggunaan lahan sisi jalan
Tipe lingkungan jalan menurut Munawir (2004) terbagi menjadi :
- Komersial, yaitu penggunaan lahan untuk kegiatan komersial (misal: pasar, pertokoan, perkantoran) dengan akses samping jalan langsung untuk kendaraan dan pejalan kaki.
- Pemukiman, yaitu penggunaan lahan untuk pemukiman dengan akses samping jalan langsung untuk kendaraan dan pejalan kaki.
2) Tipe pelayanan jalan
Menurut Dirjen Bina Marga (1997) Tingkat pelayanan jalan (level of service) adalah ukuran kualitatif yang digunakan untuk menerangkan mengenai kondisi operasional dalam arus lalu lintas dan penilaiannya oleh pemakai jalan (pada umumnya dinyatakan dalam kecepatan, waktu tempuh, kebebasan bergerak, interupsi lalu lintas, keenakan, kenyamanan, dan keselamatan). Tingkat pelayanan jalan dapat digunakan untuk mengetahui kondisi lalu lintas pada suatu jalan dan dapat digunakan sebagai indikator kemacetan yang didasarkan pada kondisi lalu lintas pada suatu jalan yang dibedakan menjadi enam tingkatan yang disajikan dalam tabel berikut :
3) Volume lalu lintas
Menurut Silva Sukirman (1994) Volume lalu lintas adalah jumlah dari arus lalu lintas yang menunjukkan jumlah kendaraan yang melintasi satu titik pengamatan dalam satuan waktu (hari, jam, menit). Dalam pengambilan data, setiap kendaraan yang dicatat masih memakai ekuivalensi mobil penumpang (emp). Hasil tersebut kemudian dikonversikan menggunakan nilai satuan mobil penumpang (smp) per jam. Tujuan mengubah emp menjadi smp adalah untuk menyamakan satuan kendaraan.
Adapun nilai ekuivalensi mobil penumpang menurut Dirjen Bina Marga (1997) untuk standar perkotaan tersaji pada tabel berikut.
4) Kapasitas jalan
Kapasitas jalan dapat diartikan sebagai kemampuan ruas jalan untuk menampung arus atau volume lalu lintas dalam satuan waktu tertentu, dinyatakan dalam jumlah kendaraan yang melewati potongan jalan tertentu dalam satu jam (kendaraan/jam), atau dengan mempertimbangkan berbagai jenis kendaraan yang melalui suatu jalan digunakan satuan mobil penumpang sebagai satuan kendaraan dalam perhitungan kapasitas maka kapasitas menggunakan satuan mobil penumpang per jam (smp/jam).
5) Hambatan samping
Menurut Dirjen Bina Marga (1997) hambatan samping adalah dampak terhadap kinerja dari aktivitas samping segmen jalan, hambatan samping tersebut antara lain adalah pejalan kaki, angkutan umum dan kendaraan lain parkir atau berhenti, kendaraan masuk atau keluar sisi jalan, dan kendaraan lambat seperti becak dan kereta kuda.
0 Komentar